Kompolan Malam Jumat Cara Ampuh Persatukan Umat - NUANSA SUMENEP

Breaking

NUANSA SUMENEP

Media Belajar Kader Muda NU Sumenep

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Jumat, 22 Desember 2017

Kompolan Malam Jumat Cara Ampuh Persatukan Umat


Kompolan Malam Jumat Cara Ampuh Persatukan Umat

Guluk-Guluk (22-12-2017), Perkembangan zaman yang terus meningkat merubah tatanan sosial masyarakat, menyajikan berbagai macam suguhan agar masyarakat tergiur dan terpikat. Sehingga nantinya tradisi, kebiasaan dan apa yang sudah melekat pudar perlahan; gotong royong, menjunjung tinggi nilai persaudaraan, dan berbagai hal.

Apalagi saat ini, Jaringan Islam Liberal (JIL), Syi'ah dan Wahabi telah mulai masuk di segala sendi-sendi kehidupan, menyampaikan dan mendakwahkan ideologi pemahaman yang kurang baik untuk umat Islam. Agar masuk dalam perangkap dan jebakannya mereka berkamuflase menutupi diri di balik kebohongan.

Demi menjaga keutuhan di tengah kompleksitas global dan menepis segala macam penyelewangan, maka Kiai Nahdlatul Ulama (NU) terus giat mengadakan kompolan baik di perkotaan atau pun di pedesaan.

Bahkan Masyarakat sendiri pun memberikan lampu hijau dan  respon baik dengan diadakannya kompolan yang diprakarsai oleh kiai-kiai NU. Dan pasti jama'ah yang terdiri dari kalangan Kiai, masyarakat dan pemuda tidak pernah sedikit dalam mengikuti kompolan tersebut.

Terbukti pada (21/12/2017) Kompolan malam Jum'at yang bertempat di Mushalla Desa Guluk-Guluk Kecamatan Guluk-guluk Kabupaten Sumenep berjalan dengan lancar. Berkisar lima puluh orang tiap minggunya hadir mengikuti kompolan.

Kompolan tiap malam jumat itu sendiri merupakan salah satu bentuk upaya untuk membangun rasa persaudaraan, persatuan dan menguatkan serta mengutuhkan tatanan sosial masyarakat dan ke-NU-an yang sudah melekat sejak dulu kala.

K. Fauzi Yasin sebagai kyai dan salah satu anggota dari jamaah kompolan tersebut acap kali memberikan nasehat bahwa melalui kompolan masyarakat bisa berbaur bersama dan saling bertegur sapa.

"Bila di setiap hari masyarakat memenuhi kebutuhan dan sibuk dengan pekerjaannya, maka melalui inilah mereka bisa bersama semuanya" tuturnya.

Terlebih lagi mengingat kegiatan di dalam kompolan tidak hanya membahas tentang keagamaan seperti halnya bertahlil, membaca Surah Yasin, dan bersholawat sebagai penguatan spritual dan menjaga tradisi ke-NU-an, melainkan juga berbincang-bincang perihal pekerjaan setiap harinya, hasil tanamannya, dan kondisi sosialnya.

Bila hal ini terus berlangsung maka sangatlah mungkin segala macam bentuk penyimpangan yang disuguhkan zaman tidak bisa mempengaruhi. Dan bahkan, tujuan dari sekelompok orang yang hanya untuk memecah persatuan  tidak pernah akan tercapai.

Sangatlah baik kiranya belajar persatuan, menjunjung tinggi nilai persaudaraan, kebersamaan dan penguatan nilai-nilai ke-NU-an melalui kompolan. Gerakan konkret tapi pasti dibanding gerakan yang berkoar-berkoar di tengah jalan mengajak bersatu umat Islam yang bertujuan hanya menggapai impian semu "Khilafah Islamiah". (Moh.Faiq)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here