Ciptakan Kader Militan NU; PAC GP Ansor Ganding Adakan Pelatihan

PKD Ansor Ganding

Ciptakan Kader Militan NU; PAC GP Ansor Ganding Adakan Pelatihan

Sumenep, PAC GP Ansor Kecamatan Ganding kembali adakan Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) angkatan ke-2 bertempat di Aula Ponpes Al-Karomah Desa Telaga Kecamatan Ganding Kabupaten Sumenep. Pelatihan ini berlangsung selama dua hari sejak tanggal  21 Desember 2017 yang dikuti oleh 29 peserta delegasi dari perwakilan  pimpinan Ranting NU se-Kecamatan Ganding (21-12-2017)

Dalam pembukaan pelatihan ini dihadiri oleh Ketua PC GP Ansor Sumenep, Wakil Ketua MWC NU Ganding, sekretaris MWC NU Ganding ketua PAC GP Ansor Ganding, Sekretaris Kecamatan Ganding dan perwakilan Kapolsek setempat.

Pelaksanaan pelatihan ini sangat diapresiasi oleh K. Nasa’i, Wakil Ketua MWC NU Ganding  Dalam sambutannya, beliau memberikan pencerahan dan penyadaran kepada seluruh hadirin bahwa negara kita hari ini penuh dengan ancaman. “Perlu kita sadari bersama bahwa hari ini negara kita terancam oleh gerakan Radikalisme dari berbagai sisi dan satu-satunya yang menjadi harapan untuk menyelamatkan bangsa ini adalah NU terutama para pemuda dari GP Ansor,” terangnya

Sementara Fauzan, Ketua PAC GP Ansor Ganding sangat berharap kepada seluruh peserta untuk mengetahui dan memahami tentang peran NU dalam kemerdekaan Republik Indonesia yang hingga hari tetap berdiri tegak dengan kemerdekaannya. “Saya berharap besar kepada seluruh peserta untuk mengetahui tentang sejarah Indonesia dan peran penting NU dalam kemerdekaan bangsa ini,” jelasnya.

M. Muhri sebagai Ketua PC GP Ansor Sumenep menyampaikan dalam sambutannya bahwa kaderisasi ditubuh Ansor ini harus tetap dilakukan untuk melahirkan kader NU yang militan dan mampu memperjuangkan nilai luhur dengan pola fikir ala Nahdlatul Ulama.

“Kaderisasi di tubuh Ansor ini sangat penting untuk melahirkan kader yang militan dan paham akan visi dan misi yang diperjuangakan oleh GP Ansor. Ber-NU hari ini tidak cukup hanya ber-amaliah an-Nahdliyah saja, akan tetapi juga harus ber-fikroh dan ber-harokah an-Nahdliyah,” yang kemudian membuka acara ini dengan pembacaan surat Al-Ashr sebanyak tiga kali. (Moh. Kholid LKPDM)